Death Parade (2016)

Apabila kebanyakan anime diadaptasi dari manga, light novel, game, dan sumber-sumber lainnya, menyegarkan melihat Death Parade sebenarnya berkembang dari ide orisinil studio animasi Madhouse. Menyadari potensi cerita dalam sebuah film animasi pendek berjudul Death Billiards, studio Madhouse memutuskan untuk mengembangkannya lebih lanjut dan lahirlah serial anime bernama Death Parade.

1

Premise dalam Death Parade cukup unik. Dua orang terbangun di dalam sebuah bar misterius di mana sang bartender kemudian meminta mereka untuk berpartisipasi dalam permainan maut di mana yang kalah akan mati dan yang hidup akan menang. Karena peraturan permainan ini kedua orang kompetitor yang awalnya hanya bermain dengan bersenang-senang kemudian menampilkan sisi gelap dalam diri mereka – demi kemenangan… Setelah sisi gelap mereka terlihat maka sang bartender (yang bernama Decim) akan menentukan nasib mereka dikirim ke surga / neraka.



Ya, itulah twist dalam konsep Death Parade. Menang kalahnya kedua orang ini tidak berpengaruh sebab keduanya sudah mati dan hanya jiwa mereka sajalah yang diamati untuk kemudian ditentukan apakah akan dibuang dalam void (dibuang dan dihancurkan) ataukah akan dikirim kembali ke dunia untuk reinkarnasi lahir kembali. Konsep ini tidak bisa dibilang merupakan konsep sempurna untuk menghakimi manusia sebab sang bartender – walaupun bukan manusia – tidak berarti tidak bisa melakukan kesalahan dalam keputusannya.

2

Death Parade adalah sebuah animasi menarik yang mengajak penonton berpikir dan kemudian berdiskusi mengenai apa-apa yang telah dilakukan oleh karakter-karakter dalam tiap-tiap episode yang ada, kemudian untuk memperdebatkan apakah keputusan yang diambil oleh Decim di penghujung episode betul atau tidak. Salah satu hal menarik yang saya temukan ketika berdiskusi dengan teman lain yang menonton episode-episode tertentu dalam anime ini adalah bagaimana pola pandang kita sangat berbeda. Dalam hal ini Death Parade sepertinya menjadi sebuah anime yang sukses dalam hal character study-nya.

Dalam kurun 12 episode serial ini saya merasa ada beberapa hal yang belum rampung dijawab dalam anime ini seperti siapa yang sebenarnya menciptakan sistem penghakiman macam ini atau apakah para bartender pada akhirnya (SPOILER) mengerti bahwa tidak memiliki emosi dalam melakukan penghakiman terhadap manusia pun tak bisa dibilang sempurna (walau berkebalikan dengan penghakiman di dunia manusia yang sedikit banyak tak bisa dipisahkan dari emosi di dalamnya).

4

Di luar permainan-permainan satuan yang terjadi di tiap episode, Death Parade pada akhirnya adalah cerita hubungan antara Decim dan seorang tamu gadis misterius (kita tidak tahu identitas dari gadis ini sampai klimaks penghujung serial) yang menemani di dalam bar Quindecim. Baik Decim maupun sang gadis adalah dua karakter yang sangat menarik sehingga menggali masa lalu sang gadis yang misterius sekaligus melihat pertumbuhan dari Decim yang semakin mengerti emosi manusia menjadi hal yang menarik.

Hal positif lain yang saya lihat dari anime ini adalah kualitas animasi yang bagus ditambah dengan lagu opening (Flyers dari Bradio) sangat catchy. Bicara soal animasi openingnya, serius deh, animasi itu benar-benar menipu dan misleading. Semua tampak begitu bahagia dan berdansa sementara isi animenya sendiri – walau tak sampai depressing – memiliki topik yang cukup berat (it’s talking about death and afterlifeafter all).

Apabila Death Parade tak digarap season 2 nya, saya akan cukup puas dengan resolusi penyelesaian di akhir season ini. Apabila digarap kelanjutannya saya ingin diskusi-diskusi filosofis akan digali semakin dalam. Salah satu hal yang benar-benar saya harap akan digali dalam anime ini adalah konsep void dan reinkarnasinya. Just a food for thought; tidakkah konsep reinkarnasi di dalam animasi ini sebenarnya percuma saja? Andaikata kamu direinkarnasi dan suatu hari mati lagi, tidakkah kamu akan bermain dalam Death Game lagi, begitu dan begitu terus, lantas kalau suatu saat kamu gagal, tidakkah pada akhirnya void merupakan tujuan akhir? Itu… akan menjadi hal menarik yang saya harap akan digali di season berikutnya bila ada.

Secara keseluruhan bila kalian suka dengan anime dengan konten lebih dewasa, serius, lengkap dengan jalan cerita yang menarik sangat saya rekomendasikan untuk menonton Death Parade. Saya yakin kalian takkan kecewa akannya.

Score: A-

Geek Gaek

Just a random writer writing on.

Related Posts

Jessica Jones – The Complete Season One (2015)

Ketika Marvel mengumumkan bahwa mereka akan membuat empat serial di Netflix yang berfokus pada pahlawan-pahlawan mereka pada tingkat jalan, saya sangat tertarik akan ide dan proposal itu. Sekilas cara Marvel…

The Walking Dead: The Complete Season One (2010)

The Walking Dead bisa jadi kejutan paling menyenangkan yang kualami tahun ini. Fall 2010 ini sampai saat ini terbilang masih mengecewakan buatku. Fall 2009 memberiku empat serial yang hingga saat ini…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *