Sulit dipercaya bahwa sudah tujuh tahun lebih franchise The Transporter mati suri di layar lebar. Franchise yang diciptakan oleh Luc Besson ini memang tidak pernah sukses besar di tanah Amerika tetapi ia cukup populer di seantero dunia dan melejitkan nama Jason Statham sebagai bintang film aksi modern era millenium dulu. Akan tetapi semakin terkenal Jason Statham, semakin sibuk jugalah dia dengan proyek-proyek film lainnya, baik itu proyek solonya maupun proyek film yang digarap bersama rekan-rekannya. Keinginan melanjutkan The Transporter ke layar lebar pun terus tertunda dan akhirnya malah terhentikan karena tidak tercapai kata sepakat mengenai gaji yang diminta oleh Statham untuk kembali berperan sebagai Frank Martin.
Setelah negosiasi ini mengalami jalan buntu akhirnya pihak produser memutuskan untuk meneruskan franchise ini dalam bentuk lain. Di tahun 2012 The Transporter digarap versi serial TV yang diperankan oleh aktor Chris Vance. Serial ini masih berjalan sampai sekarang dan memiliki koneksi lebih dekat dengan versi trilogi Statham sebab memiliki karakter Inspektur Tarconi yang adalah rekanan Frank di kepolisian. Akan tetapi Chris Vance rupanya tidak kemudian didapuk dalam The Transporter Refueled, hadir sebagai Frank Martin kali ini adalah aktor muda Ed Skrein. Apakah film ini memiliki kualitas lebih baik dibandingkan trilogi pertamanya?
Bagi yang tidak mengenal siapa itu The Transporter mungkin lebih baik menonton film-film sebelumnya dulu karena para penulis naskah The Transporter Refueled ini menganggap penonton sudah tahu apa pekerjaan dari Frank Martin. Peraturan Frank Martin dalam melakukan transportasi barang masih disinggung sejenak di sini tetapi tanpa buang banyak-banyak waktu sutradara Camille Delamarre langsung menggeber adegan-adegan aksi. Seperti biasa Frank masih didampingi oleh mobil Audi kesayangannya dan melakukan stunt-stunt gila dengan mobilnya. Tentu saja dengan budget yang jauh lebih terbatas dibandingkan franchise raksasa ala Fast & Furious, jangan harapkan The Transporter Refueled memiliki setpiece aksi sesinting film balap mobil lainnya itu. Toh dengan budget yang seadanya The Transporter Refueled cukup memuaskan dahaga penonton akan aksi kebut-kebutan mobil yang otentik.
Apabila adegan kejar-kejaran mobil bisa dilakukan oleh tim stunt yang handal masalah terbesar dalam The Transporter Refueled adalah apakah Ed Skrein bisa meniru karisma dan kemampuan bela diri Jason Statham sebagai Frank? Jawabannya adalah antara ya dan tidak. Ed Skrein tidak berusaha meniru Statham yang terkadang tampil terlalu kaku dalam tiap perannya. Di film ini cukup menyenangkan melihat sosok Frank yang lebih humanis (baca: tidak tampil terlalu tangguh di segala situasi dan bermimik datar ala robot). Dimasukkannya karakter Frank Sr. sebagai ayah Frank menginjeksi dinamika keluarga yang membuat film ini tidak melulu berpusat soal aksi dan pekerjaan Frank saja. Di lain sisi kemampuan Ed Skrein dalam bela diri harus diakui belum sebaik Jason Statham. Tidak jelek sebenarnya dan Skrein sudah berusaha tampil total (perhatikan adegan bertarung di lorong locker yang sempit) tetapi ia masih harus belajar banyak sebelum bisa menyamai kemampuan bela diri sang pendahulu.
Di samping Ed Skrein The Transporter Refueled mendapatkan karakter-karakter pendukung yang cukup baik untuk membentuk franchise ini di masa depan. Seperti yang saya katakan di atas inklusi Frank Sr sebagai ayah Frank Martin membuat film ini menjadi lebih enjoyable karena dinamika ayah-anaknya. Karakter Loan Chabanol sebagai Anna si WTS terasa seperti mengulang-ulang cerita dari The Transporter yang pertama tetapi Chabanol menginjeksikan kepintaran dan kecerdasan sehingga ia tak pernah terlihat sebagai seorang damsel-in-distress semata. Saya suka dengannya dan berharap kalau para produser bisa membawanya kembali dalam sekuel-sekuel film ini sebagai partner-in-crime dari ayah-anak Frank.
Mudah untuk mendiskreditkan film The Transporter Refueled sebagai parade iklan bagi mobil Audi sepeninggal Jason Statham, tetapi cobalah beri film ini kesempatan dengan pandangan terbuka. Bagi saya pribadi The Transporter Refueled adalah entri yang jauh lebih baik ketimbang sekuel-sekuel yang sebelumnya!
Score: B+
(Review ditulis di tahun 2015)