Tearaway (2013)

Dosa terbesar Sony adalah menelantarkan PS Vita.

Ketika handheld ini diumumkan kehadirannya untuk melawan Nintendo 3DS hampir setengah dekade yang lalu, dunia terhenyak. Jaman itu smartphone masih dalam usia dini, iOS dan Android belum dipandang secara serius dan 3DS sedang mengalami masa-masa sulit.

Sony menjanjikan game-game kualitas konsol – minimal setara PS3 – untuk PS Vita. Itu adalah janji yang spektakuler dan dengan game-game seperti UnchartedAssassin’s Creed, sampai Call of Duty, gamer seperti dibuai oleh janji-janji manis Sony. Ketika rilis PS Vita di akhir tahun 2011 tidak berjalan semulus harapan, orang masih bersedia mengampuninya, mereka berharap bahwa seiring berjalannya waktu PS Vita akan menjadi handheld seperti PSP, underdog dalam menghadapi Nintendo DS, tetapi memiliki begitu banyak gem di dalamnya… siapa bisa lupa dengan Metal Gear Solid Portable Ops dan Peace WalkerFinal Fantasy VII: Crisis CoreGod of War: Chain of Olympus dan Ghosts of Sparta, serta banyak lainnya?

Akan tetapi Sony menghancurkan hati para gamer dengan mengabaikan PS Vita begitu saja setelah salesnya tak kunjung membaik setelah dua tahun pertama. Game eksklusif kelas A terbaik yang saat itu dihadirkan untuknya adalah Tearaway dan setelah itu praktis ia diabaikan oleh Sony. Lebih ironis lagi, hampir semua game-game eksklusif milik PS Vita ala Assassin’s Creed, Gravity Rush dan Tearaway sendiri lantas diport ke PS4 supaya game tersebut bisa ‘balik modal’.

Tapi terlepas dari segala kontroversi itu, bagaimanakah game Tearaway?

Game ini dibuat oleh Media Molecule, studio developer yang bertanggung jawab menciptakan LittleBigPlanet dulu. Hampir sama dengan game tersebut, Tearaway juga adalah sebuah game yang memiliki karakteristik unik: Tearaway adalah dunia penuh dengan lipatan kertas, dan designnya terlihat dari awal kamu bermain. Setiap kali kamu bergerak dan mengeksplorasi daerah dan makhluk-makhluk yang berinteraksi di daerah itu kamu mendapatkan sebuah kemampuan baru untuk Iota (atau Atoi kalau kamu memilih karakter wanita).

Sementara Tearaway dari segi estetikanya memang sangat cantik (dengan design level yang sangat kreatif), gameplaynyalah yang membuat Tearaway begitu dicintai ketika ia dirilis dulu. Ingat bagaimana Super Mario Bros 3D membuat orang sadar betapa visual 3D dalam 3DS bisa diaplikasikan ke dalam dunia gaming? Begitu juga Tearaway membuat orang sadar bagaimana fitur-fitur dalam PS Vita bisa diaplikasikan dalam gameplay. Baik touchscreen dari PS Vita sampai backscreen, mikrofon, kamera, semua diaplikasikan dalam gameplay dengan cara-cara yang kreatif. Beberapa memang terasa seperti… dipaksakan, tetapi dalam konteks permainan: menghubungkan dua dunia: kertas dan nyata, Tearaway memberi alasan yang valid bagi gamer untuk berinteraksi dengan Iota, PS Vita sebagai handheld mereka, dan dunia nyata.

Apabila ditilik dari rancangan level dan platformnya sendiri sebenarnya Tearaway tidaklah spesial-spesial amat. Tak ada design levelnya yang membuat saya sampai terkesan kendati tidak ada juga design level yang terasa monoton atau mirip satu sama lain. Tingkat kesulitan game ini tergolong mudah dikarenakan memang Tearaway adalah sebuah game yang dikhususkan untuk anak-anak dan remaja, pun begitu saya menilai bahkan Super Mario Bros saja jauh lebih menantang dari game ini. Tearaway sedikit terlalu pemaaf dan mengijinkan gamer memiliki nyawa tak terbatas dan checkpoint yang terlalu banyak. Memang ini membuat gamer jadi lebih berani bereksperimen menjelajah sana-sini tanpa takut dipenalti tetapi di sisi lain ini juga membuat gamer malas berhati-hati. Kenapa harus? Toh mereka akan langsung hidup lagi untuk langsung mencobanya.

Satu tambahan unik yang sangat saya sukai dari Tearaway adalah banyaknya koleksi Papercraft yang tersebar di sepanjang game. Mengumpulkan Papercraft ini mengijinkan kalian mendownload dan kemudian memprintnya di dunia nyata. Apabila kalian rajin melipat dan menciptakannya, Tearaway mengijinkanmu membangun dunia mereka di dunia nyata. Sebuah game yang menantang anak-anak untuk berpikir kreatif dan tak hanya pasif di dunia game semata? That’s a clever and great strategy Sony.

Sementara PS Vita kini tak lagi merupakan rumah eksklusif bagi Tearaway – dengan dirilisnya versi PS4 bagi game ini – saya tetap mengedepankan versi ini. Saya yakin Media Molecule pasti sudah mentweak versi Tearaway PS4 (dengan sub-judul Unfolded) tapi ingat bahwa game ini diciptakan awalnya dengan memaksimalkan fitur-fitur dari PS Vita. Jangan rampok kesempatan kalian memainkan salah satu game terbaik yang ada di platform yang terlupakan oleh Sony ini.

Score: A-

Geek Gaek

Just a random writer writing on.

Related Posts

Game of Thrones – A Telltale Game (2014)

Ketika studio Telltale menyatakan bahwa proyek game mereka berikutnya adalah Game of Thrones (GoT) saya merasa senang sekaligus heran. Senang adalah reaksi yang wajar dikarenakan Telltale Games adalah salah satu developer yang…

Lord of Magna: Maiden Heaven (2014)

Seperti halnya sang pendahulu, Nintendo 3DS selaku game handheld adalah gudang dari game-game niche RPG yang tidak banyak dirilis di pasaran barat. Kita perlu bersyukur bahwa publisher XSEED Games masih…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *