Tahun 2015 ini adalah tahun yang sangat menyibukkan bagi saya. Gara-gara kesibukan dalam dunia bisnis ditambah dengan hal-hal pribadi lainnya waktu saya untuk memainkan game banyak berkurang. Apabila biasanya dalam satu tahun saya bisa menyelesaikan sekitar 10 hingga 20 game per tahunnya, di tahun ini daftar game yang saya tamatkan belum lebih dari 10. Akan tetapi walaupun waktuku banyak berkurang, saya masih memasang perhatian berita akan game-game baru yang bakalan rilis. Salah satunya tentu saja adalah Persona 4: Dancing All Night. Game ini langsung menarik minatku karena mencampurkan dua genre yang saya sukai di dunia game: musik (rhythm) dan Persona.
Bukan rahasia lagi kalau Persona 4 Golden adalah game favorit saya di PS Vita. Tumbuh dan membangun hubungan bersama dengan Yu Narukami, Rise Kujikawa, Yukiko Amagi, dan lain-lainnya adalah salah satu memori paling manisku bermain game ini. Oleh sebab itu ketika ada kesempatan untuk terjun kembali ke dunia ini, saya tak ingin melewatkannya. Kesempatan itu muncul melalui Persona 4: Dancing All Night; sebuah rhythm game yang digarap oleh Atlus dengan berisi soundtrack lagu-lagu Persona 4.
Apa yang membuat Persona 4 sebuah game yang memorable adalah fakta di mana hampir semua elemennya berpadu menjadi satu paket yang lengkap. Elemen-elemen itu tentu saja termasuk di dalamnya lagu-lagu dalam game tersebut. Banyak sekali track-track memorable dalam game itu langsung meledakkan nilai nostalgia ketika mendengarnya diputar di sini. Mekanisme dalam rhythm game ini sebenarnya tidak banyak berbeda dengan kebanyakan rhythm game lainnya di pasaran, kalau tidak mau dibilang terlampau sederhana: ada banyak ikon melayang di layar yang harus kamu tekan di momen yang tepat. Agak aneh sebenarnya bahwa game ini tidak memiliki opsi touch screen mengingat Vita memiliki kapasitas itu. Yang jelas mekanisme game ini jauh lebih sederhana dibandingkan Rhythm Game yang benar-benar bagus dan klasik macam dwilogi Osu! Tatakae! Ouendan! di Nintendo DS.
Apakah itu berarti jualan utama Persona 4: Dancing All Night sepenuhnya terletak pada lagu-lagunya saja? Tidak. Mereka yang memainkan game Persona 4 (dan Persona 3, dan Persona-Persona sebelumnya) tentu tahu bahwa game Persona terkenal dengan jalan ceritanya yang memadukan kehidupan sehari-hari dengan misteri supernatural. Percaya tidak percaya ada alasan kenapa Persona 4, sebuah game yang sudah dirilis semenjak tahun 2008, masih menjadi sebuah entri yang relevan hingga hari ini – hampir delapan tahun semenjak ia dirilis bahkan berkembang menjadi sub-franchise tersendiri. Jalan cerita Persona yang memorable menjadi alasannya.
Rhythm Game tidak pernah dikenal sebagai genre yang mementingkan jalan ceritanya sehingga saya cukup terkejut bahwa Persona 4: Dancing All Night memiliki narasi yang cukup panjang. Jalan cerita yang terbagi dalam delapan chapter (ditambah satu chapter Prolog) bisa diselesaikan dalam enam jam – cukup cepat apabila dibandingkan dengan RPG Persona yang butuh lebih dari 80 bahkan 100 jam untuk diselesaikan. Akan tetapi untuk genre Rhythm Game, enam jam (bahkan lebih kalau kalian pemula dalam genre ini) tergolong panjang. Ada kalanya Story Mode Persona 4: Dancing All Night bahkan lebih tepat disebut sebagai perpaduan dari Visual Novel dengan Rhythm Game.
Saya tidak ingin spoiler untuk jalan ceritanya sendiri sebab harus diakui bahwa jalan cerita game ini tidak seapik game utamanya. Toh melihat kawan-kawan lama ini kembali berkumpul, berinteraksi, dan lantas berdansa bersama-sama menghadapi cobaan-cobaan kehidupan supernatural yang baru adalah nilai plus tersendiri. Saya tidak akan pernah bosan dengan interaksi dari kawan-kawan lama di Investigation Team ini.
Di luar Story Mode, Persona 4: Dancing All Night menawarkan Free Dance Mode di mana kalian bisa mengunlock semua lagu-lagu yang ada. Ada tiga tingkat kesulitan yang bisa kalian jajal mulai dari Easy, Normal, dan Hard. Saran saya adalah menjajal mulai dari Easy dan setelah terbiasa dengan interface game (yang kadang pewarnaan cerahnya membuat ikon-ikon tertentu sulit dilihat) baru menjajal tingkat kesulitan lebih tinggi. Memenangkan game ini akan menghadiahi kalian poin-poin uang yang bisa dibuat membeli aksesoris dan kostum-kostum baru untuk karakter kalian. Apabila kalian masih merasa itu belum cukup maka Atlus juga merilis banyak sekali DLC tambahan mulai dari kostum baru, karakter baru, hingga lagu-lagu remix baru. Akan tetapi siap-siap saja menjebolkan dompet anda kalau mau melengkapi semua koleksi DLC yang ada. Sneaky, aren’t you Atlus?
Jadi haruskah kalian membeli dan memainkan Persona 4: Dancing All Night? Jawabannya tergantung dari apakah kalian sudah memainkan Persona 4 Golden atau belum. Apabila kalian sudah memainkannya, menyukainya, dan ingin berkumpul lagi bersama dengan Investigation Team? Maka jawabannya adalah iya. Bila tidak, ada jauh lebih banyak Rhythm Game yang lebih superior dari yang satu ini.
Score: B